Masalah yang sering dihadapi oleh sebagian kita adalah susah tidur di malam hari. Menurut Psychology Today , masalah itu lebih-lebih dirasakan oleh mereka atau orang yang berkategori cerdas.
Your Tango (19/10/25) mengungkapkan ada sebelas hal yang mengganggu pikiran sebelum tidur, seperti kata Lian F.Seltzer, rasa kesepian, lelah membuktikan dirinya sendiri, meragukan kemampuan diri sendiri, menganalisa emosi berlebihan, membaca berita berlebihan.
Menurut Frontier in Psychology , mereka yang terpapar informasi bisa berdampak pada kesehatan mental. Termasuk didalamnya memikirkan pandangan orang lain. Menurut _ Frontiers in Evolution Neurosciences_ mereka yang punya pola hidup seperti itu akan berpengaruh terhadap kesadaran status sosialna di masyarakat.
Selain itu, hal lain yang juga membuat orang menjadi susah tidur ialah sibuk memikirkan kesalahan orang lain seperti gossip , mencari cara produktif untuk bisa keluar dari masalah dengan bangun malam. Juga termasuk faktor penyebab orang susah tidur adalah berusaha untuk memenuhi harapan orang banyak dan takut gagal dalam hidup.

Menurut British Journal of Psychology orang cerdas cenderung berhubungan sedikit dengan masyarakat serta dalam menjalin hubungan yang bermakna dan memuaskan diri.
Semua yang dipaparkan para peneliti Barat itu tidak terjadi bila kita mau kembali mengikuti contoh teladan Rasulullah,saw dalam hidup. Utamanya, tata cara Rasulullah,saw sebelum tidur. Misalnya, sahabat Ibnu Abbas,ra pernah berkunjung ke rumah bibinya – istri Rasulullah,saw – malam hari berkebetulan ada Rasulullah,saw di sana. Apa yang Nabi,saw lakukan sebelum tidur ternyata salat sunnah empat rakaat dengan dua kali salam (Lihat : Sahih Bukhari dan Fath al-Baari).
Mengikuti cara-cara hidup Rasulullah,saw atau ittiba’ as-sunnah tentu punya dasar pijakan yang kuat seperti ditegaskan dalam Al-Qur’an pada QS.al-Hasyr,59:7 ; Ali Imran,3:31 ; Al-Ahzab,33:21 ; dan An-Nisa,4:80.
Imam Al-Ghazali,rhm mengajarkan urut-urutan perilaku ketika hendak menuju ke pembaringan antara lain seperti berwudhu, salat sunnah, menghadapkan wajah ke arah kiblat, dengan iga kanan disebelah bawah, menopang kepala dengan tangan kanan dan membaca sejumlah wirid seperti diajarkan Rasulullah,saw pada Aisyah,ra.
Janganlah kamu tidur sebelum melakukan empat hal , sabda Rasulullah,saw pada Aisyah,ra yaitu : membaca surat al-Ikhkas tiga kali, salawat pada Rasulullah dengan salawat Ibrahimiyyah, mendoakan kedua orang tua agar diampuni, dan membaca tasbih.
Dalam hadits Bukhari dan Muslim, disebutkan doa yang diajarkan Nabi,saw untuk dibaca setiap kali kita ke pembaringan : Allahumma aslamtu nafsi ilaika, wa wajjahtu wahji ilaika, wa fawwadhtu amri ilaika, wa alja’tu zhahri ilaika, raghbatan wa rahbatan ilaika, la malja’a wa la manja muinka illa ilaika, amantu bikitabikal ladzi anzalta wa binabiyyikal ladzi arsalta” Selanjutnya Rasulullah,saw bersabda, “Bila kamu mati pada malam itu, maka kamu mati dalam keadaan suci dari dosa, dan bila kamu masih hidup sampai pagi maka kamu akan mendapatkan kebaikan” (HR.Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain juga dari Bukhari dan Muslim, Rasulullah,saw bersabda, ” Bila kamu datang ke tempat tidur, maka wudhulah lebih dahulu seperti kalau kamu wudhu akan mengerjakan salat, kemudian berbaringlah pada pinggang kanan kemudian bacalah doa di atas”.
Dalam hadits lain, Rasulullah,saw bersabda, “Jadikanlah doa itu sebagai penghabisan ucapanmu hari itu” (Lihat : Imam Nawawi dalam Riyadh ash-Shalihin , dan syarahnya dalam Dalil al-Falihin ).
Selain itu, kritik kita pada perilaku orang cerdas versi Psychology Today yang berupa kesadaran melibatkan pemantauan stress pengambilan keputusan, emosi dan keyakinan diri adalah berbeda dengan orang cerdas menurut Rasulullah,saw. Menurut beliau,saw, “Orang yang cerdas adalah yang mampu menjaga dirinya dari intervensi hawa nafsu dan beramal untuk bekal nanti sesudah mati” (HR.Turmudzi).
Artinya, kita tidak perlu susah tidur bila kita mau mengikuti petunjuk dan contoh keteladanan Rasulullah,saw dalam kehidupan sehari-hari termasuk adab yang dilakukan sebelum tidur.
Dr. Soetrisno Hadi, SH, MM, MSi