Di tengah kesibukan kita yang begitu padat, ada yang terlupakan yaitu gerak- gerik planet di galaksi Bima Sakti berupa cahaya misterius yang menyebar dan dipancarkan oleh sinar gamma .
Informasi itu datang dari NASA Lembaga Antariksa Amerika Serikat yang menggunakan teleskop luar angkasa Sinar Gamma Fermi miliknya.
Cahaya misterius itu terjadi tujuh belas tahun silam, persisnya di tahun 2008. Cahaya itu membuat mereka para ilmuwan luar angkasa di sana confused tentang sumber cahaya tersebut.
CNN memberitakan pandangan para ilmuwan astronomi bahwa cahaya misterius itu berasal dari pulsar atau sisa-sisa bintang yang meledak. Ada juga yang berpendapat dari partikel materi gelap yang bertabrakan. Bentuk materi itu, sulit dipahami dan tak terlihat, kata astronom, tetapi jumlahnya diyakini ada lima kali lebih banyak dari materi biasa.
Physical Review Letters (16/10/25) menegaskan bahwa radiasi gamma tidak berasal dari bintang-bintang yang menua tetapi berasal dari materi gelap di galaksi ini.
Joseph Silk, profesor fisika dan astronomi di John Hopkins dan researcher di Institut Astronomi Paris dan Universitas Sorbonne yang dikutip oleh Science Direct mengatakan bahwa materi gelap mendominasi alam semesta dan menyatukan galaksi-galaksi. Materi gelap sangat penting dan kami terus menerus memikirkan cara mendeteksinya. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa seiring partikel materi gelap berkumpul dan terkonsentrasi menuju inti galaksi, kemungkinan tabrakan mereka meningkat.
Apa yang di kalangan astronom Barat dianggap misterius, kalau kita meneliti lebih jauh karya para ulama seperti Imam Sanusi (w.895H) dalam karyanya Umm al-Barahin justru amat jelas dan pasti yaitu sesuatu yang ja’iz ada pada sifat Allah,swt. Karena Allah,swt maha kuasa, sifatnya yang berkuasa qudrat melebihi semua kuasa yang ada( QS.an-Nahl,16:70).
Argumen kosmologis ini meneguhkan keyakinan kita bahwa Allah,swt di samping punya sifat wajib, mustahil , dan jaiz , juga punya af’al atau perbuatan. Dia,swt hayatun yang hidup dan menghidupkan semua yang hidup ini. Juga mematikan semua yang ada, termasuk dalam konteks ini melakukan ledakan besar seperti big bang theory.

Apa yang diungkapkan para astronom Barat itu membuktikan kebenaran ajaran ilmu tauhid bahwa Allah,swt itu ada wujud atau being . Bahkan, Allah swt itu necessary being ada mutlak. Sementara selain Dia adalah ada yang mungkin atau mumkin al-wujud. Termasuk diskusi tentang cahaya misterius menurut astronom Barat. Dalam Islam, itu bukanlah sesuatu yang misterius melainkan sesuatu yang diyakini ada karena termasuk ke dalam kategori mumkin al-wujud .
Menurut saya, dalam kejadian itu ada makna simbolik yang dapat kita angkat. Merujuk pada hadits Rasulullah,saw yang dikutip oleh Imam Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani,rhm dan diberi syarah oleh Syaikh Nawawi al-Bantani,rhm dalam kita Nasha’ih al-‘Ibad sabda Rasulullah,saw : ” Al-Kawakib amanun li ahl as-sama’, fa idzantatsarat kana al-qadha ‘ala ahl as-sama” (Bintang-bintang (eksistensinya) itu menjadi keselamatan bagi penduduk langit (malaikat), maka apabila berbenturan dapat menjadi bencana bagi para malaikat dan penghuni langit lainnya).
Artinya, selama bintang-bintang itu eksis dan berada di track nya bisa dipastikan akan terus membawa kehidupan dan keselamatan bagi malaikat dan penguni langit.
Mengutip pandangan Joseph Silk bahwa pengamatan terus menerus terhadap pergerakan bintang menunjukkan kecenderungan kuat akan terjadinya tabrakan dan benturan keras antar bintang, planet dan benda-benda langit lainnya. Itu artinya, Silk meyakini suatu saat akan terjadi benturan dan tabrakan dahsyat antar planet dan bintang. Itulah hari kiamat atau the Doomsday .
Diskusi kosmologis ini kembali meneguhkan kebenaran ajaran al-Qur’an tentang adanya Allah,swt (QS.Ali Imran,3:18) dan hari kiamat (QS.al-Qiyamah,75: 1).
Kesaksian mereka para ilmuwan astronomi itu disebut Allah,swt dalam ayat itu sebagai ulul ‘ilmi qa’iman bil qisthi. Yang dengan disiplin ilmunya mengakui adanya Yang Mahakuasa yang menjadi Prima Causa dan The Prime Mover se isi alam semesta ini.
Selain itu, ada makna simbolik di balik hadits itu yaitu jadilan sumber keselamatan bagi lingkungan di mana kita berada. Karena memang salah satu faktor yang mengangkat derajat kita di sisi Allah,swt adalah ifsya as-salam atau menyebarluaskan keselamatan. Islam dan ajarannya adalah sumber keselamatan alam semesta bukan sebaliknya. Selamat terus mengamalkan ajaran Islam, Allah swt akan memberkahi.
Dr. Soetrisno Hadi, SH, MM, MSi
Baca juga : Urgensi Solat Malam