Ada tren yang menguat di kalangan remaja dan dewasa awal yaitu suka begadang, dan tidur larut malam. Menurut seorang ilmuwan yang menyebut mereka sebagai nocturnal generation atau generasi kelelawar.
Bila dibandingkan dengan dua penelitian yang juga berasal dari Barat, ternyata ada kontradiksi antara keduanya. Yang pertama , peneliti dari Marwick University dan Tartu University Estonia, ada hubungan atau relasi kuat antara kepribadian atau personality dengan waktu tidur atau fenotipik mereka.
Menurut peneliti-peneliti ini mereka yang suka begadang cenderung prestatif tetapi ingatan atau memori menurun, demikian juga kemampuan kognitifnya.
BBC mengintroduksi penilitian ilmuwan Barat yang menguatkan pandangan ini yaitu orang yang suka begadang lebih produktif, lebih terbuka dengan pengalaman baru, lebih kreatif meski tidak selalu, sama sehatnya yang yang suka bangun pagi. Bahkan, kata peneliti ini, mereka yang biasa tidur terlambat justru lebih kaya.
Yang kedua , mereka yang sering begadang – menurut EASD di Madrid, Spanyol – seringkali terkena diabetes tipe 2, punya konsekuensi fisiologis yang negatif, terdapat sensitfitas berbeda terhadap insulin dan glukosa, di samping yang pasti menambah berat badan dan cenderung obesitas. Padahal, salah satu faktor penyebab kematian dunia adalah disebabkan obesitas. Itu dikemukakan oleh Katherine Wulff dari Oxford University yang berbeda dengan penelitian dari Estonia.
Bagaimana kita menyikapi kontroversi itu. Al-Qur’an menyebut bahwa mereka yang menggunakan sebagian malam – sepertiga malam yang akhir – untuk salat tahajud justru adalah orang-orang dengan kriteria terpuji maqaman mahmudan (QS.al-Isra,17:79).

Rasulullah,saw sendiri yang menegaskan bahwa salat paling mulia setelah salat fardhu adalah tahajud. Beliau,saw menggunakan kata asyraf paling mulia, karena memang merekalah yang paling mulia.
Lihat saja, satu-satunya Rasul Allah yang paling mulia adalah Nabi Muhammad,saw, salah satu sebabnya karena beliau,saw tak pernah meninggalkan salat tahajud, kecuali sakit.
Karena itu pantas Imam al-Ghazali,rhm mengajarkan dalam kitab Bidayat al-Hidayah adab bangun tidur. Yang salah satunya ialah salat tahajud. Juga Sayyid Abdullah Ba’alawi al-Haddad,rhm dalam Risalat al-Mu’awanah nya. Ada penelitian yang dilakukan di dalam negeri bahwa ternyata orang yang bangun tidur tidak mengikuti sunnah Nabi,saw seperti melihat HP cenderung menderita stress yang berakibat pada depresi.
Kalau orang Barat, bangga dengan seven habbits sebenarnya kitapun lebih yakin dan mantap lagi dengan ten habbits dari Imam al-Ghazali,rhm yang salah satunya ialah bangun lebih awal setelah tidur lebih cepat early to wake up early to bed. Bukan sebaliknya, karena kebiasaan begadang menyia-nyiakan peluang emas dekat pada Allah,swt melalui tahajud, witir , dan salat subuh berjamaah. Di mana qabliyah subuh lebih baik dibandingkan dunia beserta isi-isinya.
Menjadi tanggung jawab kita semua terutama para orang tua untuk mengarahkan dan memberi contoh teladan tidur lebih awal dan bangun lebih cepat. Bukan membiarkan anaknya begadang dan bagun siang, seperti kelelawar
Dr. Soetrisno Hadi, SH, MM, MSi